Magetan, Okes.co.id – Sembilan tahun silam, tepatnya pada Minggu, 18 Oktober 2015, sebuah tragedi kebakaran melanda Gunung Lawu, menewaskan tujuh pendaki yang terjebak dalam kobaran api di lereng gunung yang berada di Kabupaten Magetan.
Peristiwa nahas itu terjadi saat 16 orang pendaki tengah turun dari puncak. Saat berada di antara pos 3 dan pos 4 jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, mereka dihadapkan dengan pemandangan mengerikan: kobaran api yang membakar ilalang dan menghanguskan pepohonan di sekitar jalur. Waktu menunjukkan pukul 08.30 WIB.
Berdasarkan arsip pemberitaan, seorang pendaki yang selamat menceritakan pengalaman mencekamnya. Ia mengaku tidak mengetahui asal mula api. Beruntung, ia berhasil menyelamatkan diri dengan berlindung di balik bebatuan besar. Namun, lima temannya tak seberuntung itu. Mereka terjebak dalam kobaran api dan ditemukan tergeletak di jalur pendakian dengan kondisi tubuh terbakar.
Api bahkan sempat menyambar jaket yang dikenakan pendaki selamat tersebut. Beruntung, ia berhasil memadamkan api sebelum menjalar ke tubuhnya.
Tragedi kebakaran Gunung Lawu ini tidak hanya menewaskan lima orang pendaki. Dua korban lainnya ditemukan tewas setelah proses evakuasi dan penyelamatan yang berlangsung hingga malam hari. Sebagian besar korban berasal dari Kabupaten Ngawi.
"Hingga malam hari, korban tewas mencapai tujuh orang pendaki. Mereka kebanyakan berasal dari Ngawi," ujar AKBP Johanson Ronald Simamora, yang saat itu menjabat Kapolres Magetan, dikutip dari arsip pemberitaan Okes.co.id, Minggu (3/8/2024).
Selain tujuh pendaki yang tewas, dua korban lainnya mengalami luka bakar serius dan dalam kondisi kritis. Mereka segera dievakuasi ke rumah sakit.
Dugaan kuat menyebutkan para korban terjebak kobaran api. Operasi SAR dan pencarian korban dilakukan hingga Senin, 19 Oktober 2015 dini hari.