Sidoarjo – Kemunculan buaya di Sungai Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo semakin sering terjadi sejak ambrolnya jembatan di desa tersebut. Tidak hanya sering muncul, buaya-buaya ini juga menampakkan diri dalam waktu yang cukup lama.
Warga setempat membenarkan bahwa kemunculan buaya semakin intens setelah jembatan di Desa Kedungpeluk ambrol pada Selasa (16/7/2024). Informasi yang dihimpun dari warga yang tinggal di pinggir sungai Kedungpeluk menyebutkan bahwa buaya muncul hampir setiap hari. Meskipun demikian, warga yang tinggal di sekitar sungai sudah terbiasa dan tidak merasa takut.
"Sejak ambrolnya jembatan Desa Kedungpeluk, akhir-akhir ini buaya sering muncul. Baik malam, bahkan siang hari," kata Gianto (49), warga Desa Kedungpeluk saat ditemui Okes.co.id di lokasi, Sabtu (3/8/2024).
Gianto menceritakan, pada Jumat (2/8) kemarin sekitar pukul 22.45 WIB, seekor buaya dengan warna kuning hitam muncul di sungai. "Buaya itu menampakkan diri lama sekali," ujar Gianto.
Dia menjelaskan bahwa sebelum jembatan Desa Kedungpeluk ambrol, buaya di sungai tersebut jarang menampakkan diri. "Paling 2 pekan sekali baru muncul, tapi lokasinya jauh dari permukiman warga," imbuhnya.
"Setelah jembatan ambrol ini hampir setiap hari muncul, bahkan terkadang sehari tiga kali. Baik pagi, siang bahkan malam," jelas Gianto.
Hal yang sama disampaikan Sholeh (48), warga Desa Kedungpeluk RT 15, RW 4. Dia juga mengaku sering melihat buaya muncul di sungai Kedungpeluk.
"Akhir-akhir ini, sejak jembatannya ambrol buaya juga sering muncul. Baru kemarin malam buaya itu muncul di utara jembatan, jaraknya sekitar 100 meter," kata Sholeh.
Sholeh mengaku tidak tahu pasti apakah kemunculan buaya itu ada kaitannya dengan ambrolnya jembatan Desa Kedungpeluk. "Saya tidak tahu apakah itu ada kaitannya atau tidak," ujar Sholeh.
Namun, Sholeh meyakini bahwa di sepanjang sungai Kedungpeluk memang cukup banyak buaya. Dirinya pernah melihat ada sekelompok buaya muncul secara bersamaan.
"Ada sekitar enam buaya yang secara bersamaan muncul di permukaan air sungai. Tapi kemunculannya tidak lama, hanya sebentar," imbuh Sholeh.
Meskipun sering bermunculan, Sholeh menambahkan bahwa belum pernah ada kabar pekerja tambak, atau nelayan yang disakiti oleh buaya-buaya tersebut.
"Setiap hari saya berjualan nasi dan warkop, setiap hari juga mendengar cerita dari para nelayan kupang, atau pekerja tambak yang menjumpai kemunculan buaya," tandasnya.
Sebelumnya, Kades Kedung Peluk Muhammad Madenan mengatakan, meski tak mengganggu, warga perlu mewaspadai kemunculan buaya ini.
"Meski warga tidak merasa terganggu dengan kemunculan buaya-buaya itu, kami berharap petani tambak tetap waspada dan berhati-hati pada saat menjumpai buaya, baik di sungai atau di tambak," kata Madenan, Senin (22/7/2024).