Menguak Penghambat Utama Proyek IKN, Meski Dikerjakan 24 Jam

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur ternyata tidak semulus yang diharapkan. Beberapa hambatan cukup membuat pemerintah pusing dalam mengejar target pembangunan ibu kota

bibilung

Proyek IKN
Mohon maaf, Foto memang tidak relevan. Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur ternyata tidak semulus yang diharapkan. Beberapa hambatan cukup membuat pemerintah pusing dalam mengejar target pembangunan ibu kota baru.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan curah hujan yang tinggi di Kota Nusantara sebagai salah satu hambatan utama yang dihadapi oleh para pekerja di IKN. Hujan yang terus menerus turun menjadi tantangan besar di tengah upaya percepatan pembangunan fasilitas dasar IKN.

Basuki mengungkapkan bahwa bulan lalu, dari total 30 hari, hanya 8 hari saja yang tidak hujan. Padahal, cuaca cerah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan beberapa konstruksi. Misalnya saja pengaspalan, dengan hujan yang terus turun, mereka harus mengakali pengeringan aspal dengan menggunakan tenda.

“Masalahnya di sana hanya satu, yaitu hujan. Dari 30 hari kemarin, hanya 8 hari yang terang, selebihnya hujan. Sekarang mengaspal pun pakai tenda supaya tidak kena hujan,” jelas Basuki di Halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (11/7/2024).

Hujan juga menyebabkan kemacetan di Kota Nusantara dan sekitarnya, karena banyak akses jalan ke IKN yang masih berupa tanah dan lumpur. Basuki mengatakan pekerjaan pembangunan lebih difokuskan pada malam hari agar tidak mengganggu lalu lintas, namun kemacetan tetap tidak bisa dihindari.

“Semalam di IKN macet total karena hujan. Mereka bekerja 24 jam, kita atur supaya batching plant beroperasi malam, ternyata tetap macet,” ungkap Basuki.

Mengejar Target Presiden Ngantor di IKN

Di sisi lain, Basuki menyatakan sarana dan prasarana di Nusantara akan siap pada bulan ini. Artinya, IKN siap menyambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berencana berkantor di sana pada bulan Juli ini.

Basuki mengatakan, infrastruktur air minum, kelistrikan, hingga telekomunikasi akan siap pada bulan ini. Dengan demikian, IKN siap untuk ditempati.

“Yang namanya Juli itu kan tanggal 31. Dari dulu saya bilang pertengahan Juli air akan masuk, listrik sudah masuk, karena tadi saya baru kumpulin untuk energi dan komunikasi. Telkom, PLN, tadi sudah melapor,” kata Basuki.

Menurutnya, Jokowi belum menyatakan akan batal berkantor di IKN bulan Juli ini, meskipun sempat menyatakan infrastruktur di IKN belum siap digunakan saat ditanya kapan berkantor di IKN.

Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan proses penyiapan sarana dan prasarana pendukung di IKN yang ditargetkan rampung pada Juli ini.

“Beliau kan nggak mengatakan batal kan, beliau hanya bilang ‘sudah belum? belum, sudah, belum’. Gitu aja kan? Tapi yang namanya Juli, sekarang tanggal berapa? Nah iya baru tanggal 10 kan, masih ada 20 hari lagi,” ujar Basuki.

Artikel Terkait

Tinggalkan komentar